Kekeliruan dalam membuat tulisan adalah hal yang manusiawi. Karena keliru adalah kodrat manusia, yang masih hidup di dunia. Walaupun begitu, kita harus berusaha, jangan sering keliru, baik kita sengaja ataupun tidak kita sengaja. Jangan mengulang-ulang kekeliruan yang sama, karena ada kekeliruan lain yang belum kita coba 🤣.
Salah satu kekeliruan yang terkadang tidak kita sadari adalah penulisan huruf kapital pada sebuah kata. banyak di antgara kita yang masih merasa kesulitan dan kebingungan ketika akan menuliskan sebuah kata, apakah seharusnya menggunakan huruf besar ataupun kecil. Apalagi dalam menulis sebuah judul. Banyak yang masih memiliki pemahaman yang belum benar tenttang penulisan judul. Kita sering mengganggap penulisan setiap kata pada judul selalu diawali dengan huruf kapital. Padahal tidak demikian.
Menurut EYD V, Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur bentuk ulang utuh) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah, serta nama media massa, kecuali kata tugas yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.
Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan.
Berita berjudul "Listrik Sahabat Petani" dimuat di paktani.com.
Ia menyajikan makalah "Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata".
Namun, ada beberapa ketentuan yang melarang penggunaan huruf kapital dalam sebuah judul, di antaranya:
1. Kata Ulang Berubah Bunyi
Huruf kecil dalam judul digunakan pada kata ulang berubah bunyi.
Contoh: Kalang-kabut, Sayur-mayur, Padu-padan, Serba-serbi, dan sebagainya.
Contoh Ppenerapan dalam judul: Manfaat Sayur-mayur bagi Kesehatan Tubuh
2. Kata Ulang Berimbuhan
Huruf kecil dalam judul juga digunakan pada kata ulang yang menggunakan imbuhan.
Contoh : Sapa-menyapa, Tarik-menarik, Bahu-membahu, Jenis-jenisnya, dan masih banyak lagi.
Namun, tetap gunakan huruf kapital dalam judul, jika itu menyatakan kata ulang yang utuh. Contohnya, yaitu Undang-Undang, Ibu-Ibu, Anak-Anak, dan lain sebagainya.
Contoh judul:
Siswa SMP Tunas Bakti Bahu-membahu Membersihkan Halaman Sekolah dalam Rangka HUT RI
Isi Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
3. Kata yang Bersifat Partikel
Dalam penulisan sebuah judul, apabila huruf pertama menunjukkan kata yang bersifat partikel, maka ditulis dengan huruf kecil (kecuali terletak di awal kalimat).
Berikut kata-kata yang bersifat partikel.
a. Kata depan atau preoposisi
Contoh: di, ke, oleh, bagi, daripada, kepada, tentang, sebab, akan, tentang, dan sampai.
b. Konjungsi atau kata penghubung
Contoh: dan, serta, atau, tapi, tetapi, namun, melainkan, padahal, sedangkan, yang, agar, supaya, biar, biarpun, jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala, sejak, semenjak, sedari, sewaktu, tatkala, ketika, sementara, begitu, seraya, selagi, selama, sambil, demi, setelah, sesudah, sebelum sehabis, selesai, seusai, hingga, sampai, dan andaikan.
c. Interjeksi atau kata seruan
Contoh: dong, sih, wow, dan lho.
d. Artikula atau kata sandang
Contoh: para, si, dan sih.
e. Partikel lain
Contoh: pun dan per.
Our Social Media