Monitoring PPDB oleh Bunda PAUD Kabupaten Magelang

 

Bunda PAUD Kabupaten Magelang, Bu Christanti Zaenal Arifin mengunjungi SD Negeri Sengi 2, Selasa (30/5/2023). Kunjungan ini merupakan bentuk advokasi dan pendampingan program dari Kemendikbud, yaitu transisi PAUD ke SD melalui PPDB Online TK/SD oleh Bunda PAUD Kabupaten Magelang. Dalam kunjungan ini, Bunda PAUD didampingi para pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, antara lain Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar, Bapak Susno, M.Pd., Kepala Seksi Kurikulum, Bapak Wahyudi, M.Pd., serta Pengawas SD, Bu Sri Harti, M.Pd. Kehadirannya disambut dewan guru TK Pertiwi dan SDN Sengi 2.

Menurut Bunda PAUD, transisi PAUD-SD di Kabupaten Magelang cukup kondusif. Dan pemahaman para guru baik guru PAUD maupun guru SD juga sudah cukup baik.


SD Negeri Sengi 2 tidak melakukan tes calistung sebagai dasar penerimaan peserta didik baru yang berasal dari satuan PAUD. Seleksi untuk peserta didik baru hanya berdasar umur dan jarak tempat tinggal. Pendaftar berasal dari wilayah Desa Sengi maupun Desa Tlogolele, Kabupaten Boyolali. 


"Untuk pemahaman bahwa memang tidak ada seleksi calistung, dan sebagainya. Jadi pemahamannya sudah sama, hanya kaitannya dengan umur saja, kategori masuk tidaknya itu berkaitan dengan umur siswa sudah memenuhi atau belum. Tapi selain itu alhamdulillah secara garis besar untuk Kabupaten Magelang pemahaman antara lembaga pendidikan di PAUD maupun SD ini sudah sama. Termasuk dari para guru-gurunya juga," ujar Bunda PAUD Kabupaten Magelang, di sela kunjungannya.


Bunda PAUD mengungkapkan, antusiasme murid dan wali murid untuk mendaftar di SD Kabupaten Magelang cukup bagus. Kesiapan panitia juga menurutnya sudah cukup baik.


"Jadi tidak ada antrian yang menumpuk, dengan disiasati berkas dahulu dikumpulkan nanti diinput oleh operator, itu juga mengurangi semacam antrean sehingga situasinya bisa kondusif dengan mekanisme yang seperti itu," terangnya.


Dalam proses PPDB ini, Christanti juga berpesan kepada para orang tua murid agar tidak membebani anaknya terlalu berat karena anak PAUD memang tidak dituntut untuk bisa baca tulis dan berhitung.


"Jadi biarkan anak-anak secara alamiah ini masuk SD dengan perasaan yang senang, dengan perasaan yang bahagia, jangan dibebani dengan tugas-tugas sekolah yang terlalu berat.


“Kita bisa mengikuti mereka, minimal secara psikologis, emosional, mereka lebih siap. Kemandirian, komunikasi dengan guru, dengan teman-teman baru, ini yang lebih kita pentingkan," pesannya.


Kemudian, satuan pendidikan dapat merancang kegiatan pembelajaran untuk dua minggu pertama, yaitu MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah).


"Ini adalah sebuah tahap persiapan agar (anak) siap sekolah. Proses mengenalkan dari PAUD ke SD harus dilakukan dengan baik," lanjutnya.


Kabid Pembinaan SD Disdikbud Kabupaten Magelang, Bapak Susno menambahkan, kesiapan satuan pendidikan di wilayahnya dalam hal PPDB online semua sama dan tidak mengalami kendala yang berarti.


"Dinas pendidikan sampai hari ini tetap monitoring kegiatan untuk PPDB sehingga harapannya baik yang di kota maupun sampai pelosok (desa) itu melaksanakan PPDB online semua.


Alhamdulillah hampir semua bisa melaksanakan walaupun masih ada yang sebagian semi online (offline), tapi semuanya diwajibkan untuk melaksanakan secara online karena sekarang di era digital sehingga harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman," pungkasnya.