SD Negeri Sengi 1 dan 2 ikut berpartisipasi dalam kegiatan penanaman pohon di bantaran Sungai Tlising, Dusun Gowok Pos, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Sabtu (4/10/2025). Kegiatan yang mengusung tema “Hijau Bumiku Adem Atiku” ini menjadi bagian dari program penanaman 2.500 pohon yang berlangsung sejak September hingga November 2025.
Acara tersebut dihadiri oleh Pemerintah Desa Sengi, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang, serta pemuda dari Dusun Gowok Pos, Gowok Sabrang, Gowok Ringin, dan Sengi. Hadir pula relawan pegiat lingkungan dari berbagai komunitas, seperti Forum Merapi Merbabu Hijau (FMMH), Kremun Merapi, Pemuda NU Dukun, serta siswa beserta guru dari SDN Sengi 1 dan 2. Kehadiran lintas elemen ini menambah semangat kebersamaan untuk menjaga kelestarian lingkungan di lereng Merapi.
Peserta melaksanakan upacara pembukaan dan doa bersama di halaman SDN Sengi 2 sebagai titik start sebelum menuju lokasi penanaman. Dengan membawa bibit pohon, peserta berjalan bersama penuh antusias. Suasana pagi itu terasa sejuk, ditambah semangat gotong royong yang terpancar dari para peserta.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Sengi, Waji, memberikan apresiasi atas inisiatif warga Gowok Pos yang melibatkan sekolah dan komunitas dalam kegiatan penghijauan.
“Menanam pohon bukan hanya menjaga lingkungan hari ini, tapi juga investasi untuk masa depan anak-anak kita,” ungkapnya.
Kepala Desa Sengi juga menekankan pentingnya kesabaran dalam menjaga lingkungan.
“Hasil penanaman pohon tidak bisa dilihat manfaatnya seketika. Butuh waktu dan perawatan agar pohon tumbuh, hingga nantinya lingkungan hijau, udara segar, dan mata air yang terjaga bisa kita nikmati bersama,” ujarnya.
Perwakilan panitia, Alif Andriyana, menjelaskan bahwa program ini ditujukan untuk memperkuat ketahanan lingkungan.
“Kami berharap penanaman 2.500 pohon ini dapat mengurangi risiko longsor, menjaga debit air sungai, sekaligus menambah kesejukan wilayah bantaran Tlising,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala SDN Sengi 2, Sarindi, S.Pd., menilai kegiatan ini sebagai pembelajaran langsung bagi siswa tentang pentingnya menjaga alam.
“Anak-anak kita tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi langsung praktik mencintai lingkungan dengan menanam pohon. Ini pengalaman berharga bagi mereka,” tuturnya.
Kegiatan berlangsung lancar dan penuh kebersamaan. Setelah menanam pohon, para peserta saling tukar informasi dan edukasi tentang cara merawat tanaman agar bisa tumbuh dengan baik. Melalui program ini, diharapkan muncul kesadaran bersama bahwa menjaga kelestarian alam adalah tanggung jawab kolektif seluruh masyarakat.









Our Social Media